TOP

15/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sorga Yang Dijanjikan Oleh Yesus Menurut Alkitab


Perhatikan baik-baik!
Pernahkah anda mendengar propaganda para misionaris yang mengatakan bahwa: Barangsiapa percaya akan Yesus kristus, maka ia akan masuk sorga?
Maksud dalam kalimat ini adalah, barangsiapa mengakui Yesus mati disalib untuk menebus dosa manusia, dan mengakui Yesus adalah Tuhan, maka ia akan masuk sorga. Atau tegasnya, barangsiapa bersedia dibaptis untuk menjadi pengikut Kristen, maka ia akan selamat dari segala resiko masuk neraka dan dijamin pasti masuk sorga.
Padahal sesungguhnya Yesus tidak pernah disalib, belum mati, dan tidak pernah menyebut dirinya adalah Tuhan. Ia justru berulangkali mengatakan bahwa "Aku adalah anak manusia yang diutus oleh Tuhan."
Dalil, atau ayat-ayat yang membuktikan ini ada berpuluh-puluh jumlahnya, baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam Alkitab sendiri. Tetapi untuk sementara waktu, mari kita kesampingkan dulu dalil atau ayat-ayat dimaksud, tapi mari kita sama-sama mencoba fokus pada 5 ayat dari Kitab Perjanjian Baru saja, yakni Kitab Wahyu Pasal 7 Ayat ke-4 sampai dengan ayat ke-8.

Alkitab menyebutkan bahwa kelak, pengikut Yesus yang masuk sorga hanya 144.000 orang, dan itupun hanya dari kalangan 12 suku bangsa Israel saja. Artinya, selain atas bangsa Israel, Yesus tidak akan bersedia mempertanggungjawabkan "hasil akhir" dari tugas-tugas kerasulannya kepada Tuhan. Demikian menurut Alkitab.

Merujuk angka 144.000 ini, timbul pertanyaan sangat serius di benak kita; bagaimana dengan nasib umat Kristen bukan bangsa Israel yang jumlahnya sedemikian banyak di muka bumi ini? Akankah mereka masuk sorga seperti apa yang mereka yakini selama ini?

Menurut Alkitab yang setidaknya mereka baca sekali dalam seminggu saat dibawa ke gereja itu, ternyata tidak ada satu pun ayat yang menyebutkan adanya pintu sorga bagi mereka! Sebab 12 pintu sorga yang dikisahkan di dalam Alkitab hanya diperuntukkan bagi 12 suku bangsa Israel saja. Bahkan di pintu-pintu itu telah tertulis dengan jelas nama-nama mereka. Lantas, bagaimana nasib pengikut Yesus yang bukan bangsa Israel tetapi, tentu saja, ingin masuk sorga juga?

YESUS HANYA UNTUK BANGSA ISRAEL
Al-Qur'an mengisahkan bahwa Nabi Isa alaihissalam, atau dalam konteks ini Yesus, pernah berkata kepada kaumnya:  " ... Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira ....... " (QS. Ash-Shaaf[61]:6)

Seruan Yesus ini tegas-tegas menjelaskan bahwa ia diutus oleh Allah Subhanahu Wata'ala hanya untuk bangsa Israel saja. Beliau tidak pernah menyeru, "Hai manusia," yang boleh diartikan sebagai seruan kepada seluruh umat manusia. Dan kisah dalam Al-Qur'an ini dibuktikan sendiri oleh fakta sejarah bahwa selama masa kerasulannya, pengikutnya hanya dari bangsa bangsa Israel saja. Tidak satupun pengikut beliau yang berasal dari bangsa-bangsa di luar bangsa Israel. Ajaibnya lagi, tidak hanya sejarah yang mendukung kisah dalam Al-Qur'an tersebut, tetapi banyak sekali ayat-ayat di dalam Alkitab sendiri yang menguatkannya. Yang pertama, perhatikanlah ayat ini:

Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Tidak hanya itu, Alkitab juga mengisahkan bagaimana Yesus "menolak" mendo'akan orang-orang di luar bangsa Israel seperti di antaranya:

"Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan Kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu." (Yohanes 17:9)

Yang dimaksud dengan "mereka" pada ayat di atas tentunya cukup jelas, yaitu bangsa Israel. Sementara yang dimaksud dengan "dunia" tentu saja adalah bangsa-bangsa lain yang bukan bangsa Israel. Sebab sebagaimana disebutkan dalam Matius 15:24, tidaklah ia diutus oleh Allah kecuali hanya untuk "menyelamatkan" domba-domba yang tersesat dari kalangan bangsa Israel saja.

NUBUAT UNTUK BANGSA ISRAEL
Sebelum Yesus dilahirkan oleh Maria (Maryam), konon telah ada nubuat yang menyebutkan bahwa Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki yang kelak akan menyelamatkan umatnya, yaitu bangsa Israel. Nubuat ini dapat kita jumpali di dalam Alkitab sebagai berikut:

"Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 15:24).

Menunjuk Matius 15:24 yang sudah demikian terang, maka yang dimaksud dengan "umat-Nya" di sini tentu saja adalah bangsa Israel. Bukan bangsa Romawi, Yunani, Eropa, Cina, Amerika, Arab, Indonesia, atau bangsa-bangsa lainnya di muka bumi ini.

HANYA 144.000 ORANG SAJA PENGIKUT YESUS YANG AKAN MASUK SORGA
Al-Qur'an menyebutkan bahwa bangsa Israel terdiri dari 12 suku: "Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar." (QS. [7]:160).

Dalam Alkitab juga disebutkan bahwa bangsa Israel terdiri dari 12 suku: "Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya." (Kejadian 49:28).

Alkitab pun menyebutkan bahwa Yesus mengangkat 12 orang murid yang dipilihnya dari dua belas suku bangsa Israel guna membantunya menyebarkan ajaran Tauhid yang damanatkan oleh Allah kepadanya di tengah-tengah 12 suku bangsa Israel itu sendiri. Inilah nama keduabelas murid (yang dalam kepercayaan Kristem disebut rasul) itu: 

Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang di belakang hari ternyata berlaku khianat pada gurunya sendiri. (Matius 10:2-4)

Masih dari Alkitab, kita juga mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus dan murid-muridnya hanya berdakwah di tengah-tengah 12 suku bangsa Israel saja. Yesus nyata-nyata melarang murid-nuridnya untuk berdakwah kepada bangsa-bangsa selain bangsa Israel. Perhatikanlah amanat Yesus kepada kedua belas orang muridnya itu:

"Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israil." (Matius 10:5-6)

Bahkan disebutkan juga di dalam Alkitab, ada nubuat yang mengindikasikan bahwa kelak setelah hari kiamat, atau pada hari penghakiman, keduabelas murid Yesus itu akan ikut bersamanya untuk menghakimi keduabelas suku bangsa Israel. Perhatikan ayat ini:

"Sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel." (Matius 19:28)

Sampai di sini, semakin bertambah jelas bagi kita bahwa tidak diragukan lagi bahwa pada hari pembalasan nanti niscaya Yesus akan kembali ke tengah-tengah umat manusia sebagai seorang hakim yang adil. Kendati demikian, jangan buru-buru bersukacita dulu. Sebab seperti apa yang disebutkan oleh Alkitab sendiri, kedatangan beliau kali ini bukan untuk menghakimi seluruh umat manusia, melainkan hanya 12 suku bangsa Israel saja!

Yesus tidak akan bertanggungjawab atas bangsa-bangsa di luar bangsa Israel sebagaimana sudah "diisyaratkan" olehnya jauh-jauh hari semasa hidupnya dulu. Untuk mendoakan mereka saja beliau tegas-tegas mengatakan "Tidak!" kepada Bapanya (Yohanes 17:9), konon pula diminta untuk menjamin mereka masuk sorga?

HARI PEMBALASAN ALLAH ADALAH NYATA
Dengan demikian, maka berlakulah ketetapan dan janji Allah tentang hari pembalasan bagi seluruh umat manusia. Tak satu pun dari kita yang akan lolos dari pembalasan Allah walau mungkin dosa yang diperbuat hanya sebesar biji sawi! Tak seorangpun yang mampu menolong kita kecuali diri sendiri. Allah Maha Perkasa dan IA mempunyai segala cara yang tidak pernah dapat kita bayangkan semasa hidup ini untuk membuktikan pembalasan yang dijanjikan-Nya kepada kita, termasuk pada akhirnya melemparkan orang-orang berdosa ke dalam kobaran api neraka! Dan ketahuilah, siksa neraka Allah itu teramat sangat pedih untuk kita jalani sepanjang masa. Bayangkan, sebagai siksa yang abadi!

"Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena ayahnya; Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri." (Ulangan 24:16)

Lantas, bagaimana dengan mereka yang mengaku pengikut Yesus tapi menolak mengimani dan melaksanakan semua ajaran beliau? Terutama mereka yang secara sadar, atau tidak sadar, telah mengambil resiko menerima pembalasan atas perbuatan dosa sangat besar di sisi Allah, yaitu kufur, menolak mengimani bahwa satu-satunya Tuhan adalah Allah Yang Maha Esa seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri?

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3)

Sementara jauh sebelum itu, nabi Yehezkiel sudah menulis,

"Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung diatasnya." (Yehezkiel 18:20).

Untuk ini, bukalah Kitab Wahyu Pasal 7 Ayat ke-4 sampai dengan ayat ke-8. Kita akan menemui rangkaian ayat-ayat berikut ini:

[4] Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
[5] Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
[6] dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
[7] dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
[8] dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Dari ayat-ayat di atas, kian bertambah jelas bagi kita bahwa yang dijamin (diberi materai) untuk masuk sorga melalui Yesus hanya ada sebanyak 144.000 orang, dan itu pun seluruhnya hanya dari duabelas suku bangsa Israel saja. Tidak ada bangsa lain! 

Jika kemudian kita bertanya, atau sangat boleh jadi malah protes keras; mengapa demikian? 
Maka jawabnya adalah, karena Alkitab sendiri yang mengatakannya demikian!

Duabelas suku bangsa Israel tersebut adalah pengertian secara lahiriah, betul-betul manusia Israel secara fisik, bukan Israel secara rohani atau kiasan-kiasan theologis lainnya. Mereka adalah kaum-kaum yang terpilih di antara sekian juta manusia Israel lainnya yang kelak akan diadili sendiri oleh Yesus. Artinya, sekalipun mereka bangsa Israel, namun jika nama-nama mereka tidak termasuk dalam 144.000 orang yang dijamin masuk sorga itu, maka kebinasaan besarlah yang akan menimpa mereka. Ingatlah, bahwa ada tertulis:

“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku.” (Yohanes 5:30)

Jika Allah Yang Maha Esa tidak berkehendak, maka sudah dapat dipastikan bahwa Yesus tidak berkuasa untuk menyelamatkan siapapun dari pembalasan Allah, kecuali menghakiminya secara adil sesuai dengan ilmu Allah. Dan apakah ilmu Allah itu? Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk apapun yang dilakukan oleh setiap manusia, baik lahir maupun bathin.

Tidakkah ini menunjukkan bahwa sesungguhnya umat Kristus yang kelak akan mendapat keselamatan akhirat adalah mereka yang dalam hidupnya bertaqwa kepada Allah dan taat kepada ajaran Yesus saja? Mereka inilah yang menjalankan ajaran Tauhid - mengakui hanya ada satu Tuhan yang benar, yaitu Allah Yang Esa, dan mengakui bahwa Yesus adalah utusan Allah (baca sekali lagi Yohanes 17:3),  serta memelihara hukum Taurat sebagaimana yang dituntunkan oleh Yesus sendiri.

"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga." (Matius 5:7-19)

“Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Markus 12:28-29).

"Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." (Ulangan 4:39).

ALLAH ITU ESA, TIADA TUHAN SELAIN ALLAH YANG ESA
Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa di langit dan di bumi. Allah itu Esa, tidak berbilang, dan tidak mungkin pula bersekutu dengan apa pun! Demikian yang diajarkan Yesus kepada pengikutnya. Namun sepeninggal beliau, dunia mengatakan lain. Allah itu Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang menjadi satu dalam tiga, atau tiga dalam satu! 

Lantas, bagaimanakah kira-kira Allah Yang Esa akan menyikapi "pembangkangan" pengikut Yesus ini?

Firman Allah,  
"Kejahatanmu sendiri menghukum dirimu, kau tersiksa karena menolak Aku, Allahmu. Sekarang rasakan betapa pahit dan pedih bila Aku kaubelakangi dan tidak kauhormati. Aku, TUHAN Allahmu telah berbicara; Akulah TUHAN Yang Mahatinggi dan Mahakuasa." (Yeremia 2:19)

Sabda Yesus,
"Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu, akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari padanya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” (Yohanes 8:26).

Karena itu, ada baiknya bila dari sekarang kita bersiap-siap untuk menerima kenyataan pahit bahwa pada hari pembalasan nanti Yesus akan berkata: "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23)

Maka tidak ada keraguan bagi kita semua bahwa seperti dinubuatkan dalam Alkitab, pada hari pembalasan nanti Yesus akan datang untuk menghakimi bangsa Israel. Dan bagi orang-orang Israel yang beruntung, maka Yesus sendirilah yang akan membimbing mereka memasuki kerajaan sorga seperti yang dijanjikannya atas kuasa dari Bapa:

"Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel, Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang." (Wahyu 21:12-13)

Inilah pintu-pintu gerbang sorga yang dijanjikan Yesus bagi 144.000 orang Israel yang "selamat" memasuki sorga karena mentaati Yesus, yang mengenal Allah satu-satunya Tuhan yang benar, dan mengenal Yesus Kristus sebagai utusan-Nya (Yohanes 17:3). Sedangkan bagi bangsa-bangsa bukan Israel, sebut saja; Romawi, Yunani, Eropa, Cina, Amerika, Arab, Indonesia, dan lain sebagainya, Alkitab tidak menyebutkan adanya pintu-pintu sorga bagi mereka. 

Dengan demikian, untuk masuk sorga yang kita dambakan itu tentu saja setiap manusia bukan bangsa Israel harus kembali kepada ajaran agamanya masing-masing. Harus memenuhi dalil-dalil yang bersumber dari Sang Pencipta sorga itu sendiri, yaitu Allah Yang Maha Esa.

Sedangkan bagi umat pengikut Yesus yang bersaksi menurut Credo Nicea, yakni kesaksian hasil rumusan Konsili Nicea 325M yang tidak sama dengan kesaksian yang diajarkan oleh Yesus sendiri, ada baiknya untuk kembali memeriksa Alkitab masing-masing. Siapakah yang sepatutnya lebih benar; Yesuskah, atau para uskup yang merumuskan credo (syahadat) Nicea bukan demi ajaran Yesus, tetapi demi kepentingan politik kerajaan Romawi pada masa itu? Dan ingatlah, bahwa ada tertulis:

"Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus." (Kisah Para Rasul 13:23)

"Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 17:8)

“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” (Matius 7:21).

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.” (Yohanes 13:16-17).

Dalil-dalil alkitab ini, jika diperhatikan, sungguh bertentangan dengan keyakinan pada umumnya umat Kristen di seluruh dunia dewasa ini. Mereka telah "menuhankan" Yesus yang sepanjang hidupnya selalu menekankan bahwa dirinya hanya sebagai utusan Allah. Sedangkan lebih jauh lagi, menurut ayat-ayat dalam kitab Wahyu Pasal 7 di atas, Allah hanya akan membuka pintu sorga bagi 144.000 pengikut Yesus dari bangsa Israel saja. Sementara dari kitab Wahyu Pasal 7 pula kita mendapat pelajaran bahwa tidak ada jaminan bahwa iman dari orang-orang bukan Israel terhadap ajaran Yesus akan diterima demi Yesus.

DAPATKAH CREDO NICEA MENJAMIN KESELAMATAN UMAT YESUS DI AKHIRAT?
Lantas, timbul pertanyaan serius berikutnya; pengikut siapakah sebenarnya umat kristen yang bersaksi menurut Credo Nicea? Jika ternyata iman mereka di akhirat nanti tertolak karena nyata-nyata menyelisihi ajaran Yesus, dapatkah para uskup yang telah merumuskan, sekaligus mengajarkan Credo Nicea itu menyelamatkan mereka? Adakah jaminan dari Allah untuk itu? Jika ada, jaminan yang bagaimana? Akan tapi jika ternyata tidak ada, kepada siapakah nantinya mereka dapat mengharapkan pertolongan?

Jawabnya, tentu saja, ada di dalam hati nurani dan keyakinan masing-masing. Alkitab, dengan segala kontroversi yang dipertentangkan manusia atasnya, walau bagaimanapun masih menyimpan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan prinsip menyangkut ajaran murni Yesus.

Dan kembali kepada hati nurani tadi, kita semua berbas untuk percaya atau tidak, bahwa sesungguhnya kebenaran dari sisi Allah hanya akan diperoleh bila kita mau membuka hati dan jujur kepada diri sendiri.

Wallahualam Bissawab!

CATATAN
Teks Credo (syahadat, pengakuan, kesaksian) Nicea adalah sebagai berikut;
Pengakuan Iman Nicea: "Aku percaya kepada satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang diperanakkan dari Bapa, yang dari hakikat Bapa, Allah dari Allah, Terang dari Terang. Allah sejati dari Allah sejati, yang diperanakkan, bukan dijadikan, sehakikat (homoousios) dengan Bapa, yang oleh-Nya segala sesuatu ada, yaitu apa yang di surga dan yang di bumi. Yang demi kita manusia dan demi keselamatan kita, turun dan menjadi daging, menjelma menjadi manusia, menderita sengsara dan bangkit pula pada hari yang ketiga, naik ke surga, dan akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Dan kepada Roh Kudus."
Bandingkan dengan syahadat, pengakuan, kesaksian para Nabi dan Rasul Allah menurut Injil berikut ini:

Syahadat Nabi Musa 
"Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia." (Ulangan 4:35) 

"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa!" (Ulangan 6:4) 

Syahadat Nabi Daud 
"Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami." (II Samuel 7:22) 

"Tidak ada seperti Engkau di antara para Allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kau buat." (Mazmur 86:8) 

Syahadat Nabi Sulaiman 
"Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu." (I Raja-Raja 8:23) 

Syahadat Nabi Yesaya 
Saksikanlah: "Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku." (Yesaya 43:11) 

Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku." (Yesaya 44:6) 

Saksikanlah: "Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain." (Yesaya 45:5-6) 

Syahadat Nabi Isa 
"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa." (Markus 12:29) 

"Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." (Ulangan 4:39) 

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3) 

Bandingkan pula dengan syahadat, pengakuan, kesaksian umat Muslim menurut Al-Quran berikut ini: 

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas [112]:1-4) 

Syahadat Nabi Muhammad 
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." (Kalimat Syahadatain) 

Syahadat umat Muslim 
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." (Kalimat Syahadatain) 



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar