TOP

15/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Peter De Rosa, Kesalahan Sains Dalam Penulisan Kitab Kejadian

Image result for the creation

HARI PERTAMA: PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

KOMENTAR:
Jelas pada hari pertama Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi masih kosong dan gelap gulita. Lalu di ciptakanlah terang. Anehnya, apakah maksud terang di sini? Ternyata TERANG ITU SIANG, GELAP ITU MALAM. Nah, bagaimana mungkin ada siang dan malam, sedang matahari, bulan dan bintang-bintang belum tercipta? Siang (terang) dan malam telah ada padahal matahari dan bulan serta bintang-bintang belum lagi tercipta!

HARI KEDUA: PEMISAHAN AIR DARI CAKRAWALA , PAGI DAN PETANG 
1:6 Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.”
1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.

KOMENTAR:
Terlihat tidak adanya konsistensi di sini. Disebutkan penciptaan langit di hari pertama. Kemudian disebut di hari kedua. Lalu setelah pada hari npertama ada siang dan malam, pada hari kedua ada PAGI DAN PETANG. Lagi-lagi keganjilan terlihat di sini. Matahari, bulan dan bintang maih belum lagi tercipta, tapi sudah ada pagi, petang, siang dan malam.

HARI KETIGA: PENCIPTAAN DARATAN DAN TUMBUHAN, PAGI DAN PETANG LAGI
1:9 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian.
1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian.
1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari ketiga.

KOMENTAR:
Kita menemukan keganjilan lainnya lagi. Ketika matahari belum tercipta, pada hari ketiga tumbuh-tumbuhan mulai bertunas dan hidup tanpa matahari. Lucunya diklaim pula sudah ada siang, malam, dan pengulangan ciptaan pagi dan petang yang sudah "diciptakan"  pada hari sebelumnya. Padahal matahari, bulan, dan bintang belum lagi tercipta. Bagaimana mungkin tumbuhan dapat hidup tanpa matahari? Apakah Tuhan begitu pelupa sehingga dua kali menciptaka pagi dan petang dan begitu irrasional hingga tidak tahu urutan secara ilmiah dalam menciptakan alam?

HARI KEEMPAT: PENCIPTAAN MATAHARI, BULAN DAN BINTANG-BINTANG
1:14 Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian.
1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.

KOMENTAR:
Sumber cahaya, peredaran hari, peredaan bulan dan tahun justru diciptakan pada hari keempat. Di sinilah letak keganjilan narasi penciptaan dalam bible jika dihubungkan dengan narasi-narasi sebelumnya.

HARI KELIMA: PENCIPTAAN DARATAN DAN HEWAN
1:20 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.”
1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.”
1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima.

HARI KEENAM: PENCIPTAAN MANUSIA
1:24 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian.
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
1:29 Berfirmanlah Allah: “Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.

HARI KETUJUH: ALLAH ISTIRAHAT
2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, –
2:5 belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu;
2:6 tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu–
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Demikianlah penciptaan versi bible yang sebetulnya masih bisa dikritik lebih jauh lagi. Beberapa ilmuan barat yang tidak terjerat iman buta menolak narasi penciptaan menurut bible yang tidak sesuai dengan nalar dan sains, sehingga Richard Dawkinz menyatakan narasi penciptaan bible seperti halnya dongeng tak masuk akal rakyat afrika yang menyatakan bumi dan langit di ciptakan dari kotoran semut!
Setiap umat Islam yakin dahulunya kandungan Taurat murni firman Allah, namun narasi-narasi yang sekarang telah banyak bercampur dengan hasil kerja tangan-tangan kotor manusia. Jika Muhammad adalah nabi palsu, tentu dia akan dengan sangat bodoh menjiplak apapun yang jelkas terlihat sangat bodoh dan ditentang keras oleh nalar manusia modern dari kitab kejadian tentang penciptaan. Tapi nyatanya tidak demikian. Narasi Al-Quran tentang penciptaan yang berasal dari Allah bebas dari kesalahan, sekaligus meluruskan penyimpangan Taurat yang telah dikotori oleh tangan-tangan manusia tidak bertanggungjawab.
Berikut adalah pendapat Peter De Rosa mengenai penciptaan menurut kitab kejadian dalam bukunya: "A re-think of the Jesus-Myth"

KITAB KEJADIAN TIDAK KONSISTEN

Peter De Rosa menulis:
“Umat Kristen melihat adanya inkonsistensi pada masalah kejadian ini. Matahari dan bulan belum diciptakan hingga hari keempat. Jika demikian, mengapa ada 3 hari sebelum matahari diciptakan yang masing-masing terdiri atas pagi dan malam? Dan bagaimana keberadaan pepohonan dan rerumputan sebelum matahari diciptakan?"

100 TAHUN LALU, 
MEMPERTANYAKAN KISAH PENCIPTAAN DI BIBLE, DIKUTUK GEREJA.

Peter De Rosa menulis:
“Seratus tahun yang lalu, seorang pemeluk kristen akan dikutuk oleh gereja jika berani menyangkal keharafiahan kisah penciptaan dan juga konsekuensi-konsekuensi aneh yang mengikutinya,”

GEREJA MASIH BERKERAS (DENGAN IMAN BUTA) 
SEGALA ISI KITAB KEJADIAN ADALAH SEJARAH ASLI MURNI. 
PADAHAL PARA ILMUAN TELAH LAMA MEMPEROLOK ISI KITAB KEJADIAN.

Peter De Rosa menulis:
“Mereka yang berpandangan skeptis seperti voltaire memperolok pemahaman para ahli teologi tentang kisah-kisah dalam kitab Kejadian selama lebih dari 200 tahun. Sementara itu, para ilmuan menunjukkan bahwa tidak ada kemungkinan ataupun tanda-tanda banjir besar tiba-tiba menutupi dunia. Gereja masih bersikukuh kisah-kisah dalam kitab Kejadian adalah sejarah.”

KITAB KEJADIAN TENTANG PENCIPTAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN SAINS
MENJADI SUMBER KRISIS IMAN DI BARAT

Peter De Rosa menulis:
“Survey baru-baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak sekolah di Skotlandia kehilangan kepercayaan terhadap ajaran Kristen karena mereka tidak bisa memahami bagaimana kisah penciptan selama 6 hari (versi bible) dapat diselaraskan dengan ilmu pengetahuan? Di awal milenium ketiga, para pemimpin kristen, Paus di antaranya, masih beresikukuh bahwa kitab Kejadian mengandung kebenaran historis yang mendasar.”

RICHARD DAWKINZ MENGANGGAP 
KISAH PENCIPTAAN DALAM BIBLE HARUS MASUK DERETAN MITOLOGI-MITOLOGI DUNIA  KARENA TIDAK MASUK AKAL SEHAT

Peter De Rosa menulis:
“Dawkinz mengatakan bahwa kitab Kejadian tidak memiliki status yang lebih istimewa dibandingkan dengan kepercayaan suku afrika barat bahwa dunia diciptakan dari kotoran semut!”

PARA AHLI ASTRONOMI MEMASTIKAN KESALAHAN SAINS 
DALAM KITAB KEJADIAN.

Peter De Rosa menulis:
“Pada awal abad ke 19, para ahli astronomi menyadari bahwa kisah dalam kitab kejadian bukan gambaran mengenai terciptanya dunia.”

Kutipan selengkapnya:
“Yang mengherankan adalah, kebanyakan penganut keyakinan menguji alasan mereka atas semua hal kecuali agama. Seolah-olah agama terlalu berharga dan rentan untuk dipikirkan. Dalam ungkapan Hobbes, mereka membungkus alasan mereka dalam serbet yang terbuat dari keyakinan mutlak. Sering disebutkan:
"Tidak ada yang ditakuti oleh Kristen kecuali Seks. Padahal tidak demikian. Sesungguhnya Kristen lebih takut pada kecerdasan Pikiran!"
Peter De Rosa menulis:
“Saya yakin bahwa anti intelektuialisme ini merupakan alasan utama mengapa kristen seolah olah menjadi tahayul yang ketinggalan zaman. Para pendeta memperlakukan semua umat seakan-akan mereka petani pada zaman Pra-Copernicus!".

CATATAN:
Peter De Rosa lahir pada tahun 1932. Riwayat hidup singkatnya adalah sbb:

~ Sekolah di St Ignatius College, sebuah Institut Jesuit di London.
~ 1965, ditahbiskan menjadi Pendeta Katolik.
~ Selesai study Filosofi di Gregorian University of Roma dan juga di Oxford
~ Profesor Etika dan Metafisika pertama di St. Edmund College, sebuah seminari dalam Keuskupan Wesmister.
~ Menjadi pejabat Dekan Fakultas Teologi di Corpus Christy College, London.
~ 1970, melepaskan kependetaannya dan meniti karir sebagai produser di BBC London


[Sumber: Mizanul Adyan - wordpress]
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar