TOP

15/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hadits Hadits Shahih Tentang Sorga


Rasulullah SAW telah menerangkan sifat-sifat Surga yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang bertaqwa dengan keterangan yang lengkap.

Keterangan ini membuat tenteram hati orang-orang yang beriman. Orang-orang yang shalih merasakan kenikmatan dengan mengetahuinya, sementara orang-orang yang bertaubat merasakan kesenangan dengan mengingatnya.

1. Orang yang Pertama Kali Masuk Surga
Dari Annas bin Malik radiyallahu ‘anhu, ia berkata bawa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pada hari Kiamat nanti, aku akan mendatangi pintu Surga, kemudian aku meminta untuk dibukakan (pintunya), maka penjaganya bertanya, ‘Siapa Anda?’ Aku menjawab, ‘Muhammad’. Selanjutnya dia berkata, ‘Hanya untukmu aku diperintahkan agar membuka pintu ini dan dilarang bagi seorangpun sebelummu”. [HR. Muslim no. 188]. 

Dari Hudzaifah radiyallahu ‘anhu, ia berkata bawa Rasulullah bersabda, “Semua anak adam berada di bawah panjiku pada hari Kiamat, dan aku orang pertama yang dibukakan pintu Surga”. [lihat Shahiihul Jaami’ no. 6995]. 

2. Sifat Kelompok Orang Yang Pertama Masuk Surga
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang pertama kali masuk Surga laksana bulan di malam pertama. Orang yang masuk setelah mereka laksana bintang yang sangat terang di langit yang cerah. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak beringus, dan tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari emas. Keringat mereka adalah minyak kesturi. Tempat Bukhur (Pewangi ruangan dan tubuh) mereka adalah batang kayu gaharu. Isteri-isteri mereka semuanya adalah bidadari, bentuk tubuh mereka semuanya sama yaitu seperti bentuk tubuh bapak mereka Adam; tingginya enam puluh hasta di langit”. [Muttafaq ‘alaih_Bukhari no.3327 dan Muslim no.2834]. 

3. Pintu-Pintu Surga 
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menginfakkan sepasang hartanya (emas, perak dan lain-lain) di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga, ‘Wahai hamba Allah, ini baik’. Barangsiapa yang termasuk ahli shalat, dia akan dipanggil dari pintu ahli shalat. Siapa yang termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Siapa yang termasuk ahli puasa akan dipanggil dari pintu ‘ar-Rayyan‘. Siapa yang termasuk ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Abu Bakar radiyallahu ‘anhu berkata, ‘Ayah ibuku menjadi tebusanmu Wahai Rasulullah, tidak mengherankan orang-orang itu masing-masing dipanggil dari pintu tersebut, tetapi apakah ada yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?’ Beliau menjawab: ‘Ya, semoga engkau termasuk dari mereka’”. [Muttafaq ‘alaih_Bukhari no.1897 dan Muslim no.1027]. 

Dari Sahl bin Sa'ad ia berkata, Rasulullah bersabda, “Di dalam surga ada delapan pintu, di antaranya ada yang bernama ‘ar-Rayyan’. Pintu itu tidak dimasuki kecuali hanya oleh orang-orang yang berpuasa”. [HR. Al-Bukhari no. 3257] 

4. Tidak Ada Kematian dalam Surga 
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Jika penduduk Surga sudah masuk ke Surga, maka ada yang berseru: ‘Sesungguhnya kalian akan hidup dan tidak akan mati, kalian akan tetap sehat dan tidak akan sakit, kalian aka tetap muda tidak akan tua, kalian juga akan selalu hidup senang dan tidak akan mendapat kesusahan”. [HR. Muslim no.2837 diriwayatkan oleh Ahmad no.11905 dan at-Tirmidzi no. 3246]

5. Kedudukan Penghuni Surga dan Tingkatan-Tingkatan Surga 
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Sipa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mendirikan shalat dan berpuasa di bulan Ramadhan, maka wajib bagi Allah untuk memasukkannya ke Surga, baik dia hijrah di jalan Allah atau tetap tinggal di tanah airnya. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bolehkah kita memberitahukan ini kepada orang banyak?’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya di Surga ada seratus tingkatan yang telah disediakan oleh Allah bagi para Mujahidin fii Sabilillah, setiap dua tingkatan seperti jarak antara langit dan bumi, maka jika kalin memohon kepada Allah, mohonlah Surga ‘Firdaus’ yang tinggi, karena Surga Firdaus itu ada di tengah-tengah Surga dan paling atas, dan di atsnya terdapat ‘Arsy ar-Rahman. Dari san sungai-sungai mengalir’ “. [HR. Al-Bukhari no.742, lihat juga Shahiihul Jaami’ no. 7873] 

Jihad yang dimaksud adalah sebenar-benarnya jihad, bukab jihad menurut pemahaman mereka yang membuat kerusakan di muka bumi dengan menggunakan brbagai bentuk kekerasan. Mereka beranggapan bahwa perbuatan mereka adalah Jihad fii Sabilillah. Allahu ‘alam itu adalah urusan mereka dengan Allah. 

6. Sifat-Sifat Penduduk Surga
Dari Mu’adz bin Jabal radiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Penghuni Surga akan masuk Surga dengan tubuh dan wajah yang tidak berbulu dan bercelak, mereka berumur 30 tahun atau 33 tahun.” [Shahiihul Jaami’ no. 7928]. 

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Akan masuk Surga sekelompok kaum yang hati mereka seperti burung (yaitu dari isi kelembutan, ketakutan dan kehormatan)”. [Shahiihul Jaami’ no.7924] 

Dari Anas bin Malik, Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Orang mukmin di Surga akan diberi kekuatan sekian dan sekian dalam urusan jima.’  Ada sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah dia mampu untuk itu?’ Nabi menjawab: ‘Dia akan diberi seratus kekuatan’”. [Shahiihul Jamii’ no. 7962]. 

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Siapa yang masuk Surga akan hidup senang dan tidak akan mengalami kesusahan, pakaiannya tidak akan lusuh dan masa mudanya tidak akan sirna.” [HR. Muslim no. 2836, diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad no. 8835, 9290].

7. Wanita-Wanita Penduduk Surga 
Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Berangkat pagi-pagi atau siang hari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya. Sungguh tempat satu hasta kalian di Surga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah seorang wanita penduduk Surga menampakkan dirinya kepada penduduk dunia, niscaya dia akan menerangi antara keduanya dan bumi akan penuh dengan wewangian. Sungguh, penutup kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya”. [HR. Al-Bukhari]. 

Dari Abdullah bin Umar radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Ssungguhnya para isteri penghuni Surga bernyanyi untuk suami-suami mereka dengan suara yang sangat merdu, yang tidak pernah di dengar oleh siapapun. Di antara bait yang mereka dendangkan:

Kami adalah wanita-wanita yang cantik jelita
Kami para isteri kaum yang mulia
Kami melihat dengan mata yang indah
Demikian juga di antara bait yang mereka dendangkan adalah :
Kami adalah wanita-wanita abadi, yang tidak akan mati
Kami adalah wanita-eanita yang merasa aman,tidak merasa takut
Kami adalah wanita-wanita yang menetap, tidak akan berpindah.”

[Shahiihul Jaami’ no. 1557]

8. Makanan dan Minuman Penghuni Surga
Dari Jabir radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Para penduduk Surga akan makan dan minum di dalamnya, mereka tidak buang air besar, tidak beringus dan tidak buang air kecil. Akan tetapi makanan mereka menghasilkan sendawa yang wanginya sewangi minyak kesturi. Mereka diberikan insting untuk bertasbih dan bertahmid seperti kalian diberi insting untuk bernafas.” [HR. Muslim no. 2835, diriwayatkan oleh Imam Ahmad no.14408, Abu Dawud no.4741]. 

Dari Muawiyah bin Haidah ia berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya di Surga ada lautan Air, lautan madu, lautan susu, lautan khamr, kemudian darinya sungai-sungai mengalir.” [Shahiihul Jaami’ no.2118]. 

Dari Anas, Rasulullah bersabda, “Apakah kalian tahu apa ‘al-Kautsar’ itu? al-Kutsar adalah sungai yang diberikan kepadaku dari Rabbku di Surga. Dia memiliki banyak kebaikan, ummatku akan mendatanginya pada hari kiamat, jumlah bejananya sebanyak jumlah bintang di langit. Ada seorang hamba yang dicegah bergabung dengan mereka, maka akupun memprotes, ‘Wahai Rabbku, dia adalah bagian dari ummatku’, lalu akan dijawab, ‘Engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan setelah engkau meninggal’”. [Shahiihul Jaami’ no.6904].

9. Pemandangan di Surga 
Di Surga ada kenikmatan yang abadi, kebaikan yang merata, dan Rahmat dari Allah ar-Rahman dan ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Di sana ada dipan-dipan tinggi yang terlihat bersih dan suci, ada gelas-gelas yang tertata rapi yang disediakan untuk minum, tidak perlu diminta dan dipersiapkan. Ada bantal-bantal dan tilam-tilam untuk beralaskan di waktu santai. Di sana terhampar karpet-karpet dan sajadah-sajadah untuk perhiasan dan bersuka ria. 

Semua nikmat yang disebutkan dalam Kitabullah atau Sunnah Nabi-Nya, namanya sama dengan yang dilihat di dunia. Tetapi ketika benda-benda ini disebut namanya, hanyalah sebagai penamaan saja agar bisa dipahami penduduk dunia. Adapun yang sebenarnya dan hakekat kesenangan-kesenangan tersebut diserahkan kepada Allah yang Mahaagung, Mahabijaksana, lagi Yang menegakkan seluruh langit dan bumi. Adapun karakter kenikmatan Surga diserahkan kepada cita rasa kenikmatan di sana, sesuai dengan cita rasa orang-orang yang Allah berikan cita rasa tersebut kepada mereka. 

Kehidupan penduduk Surga semua berisi kesejahteraan an diliputi kemakmuran. Para Malaikat mengucapkan salam sejahtera kepada penduduk Surga dalam keadaan yang sentosa, mereka saling mengucapkan salam satu dengan yang lainnya, dan mereka dikirimi salam oleh ar-Rahman. Suasananya seluruhnya mencerminkan kedamaian. [lihat Al-Yaumul Akhir fii Zhilaalil Qur’an, hal.321-323 dengan ringkas]. 

(a) Kamar-Kamar di Surga 
Dari Abu Sa’id al-Kuhudri radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya para penduduk Surga berusaha untuk melihat penhuni-penghuni kamar yang ada di atas mereka, sebagaimana kalian berusaha melihat bintang yang bergemerlapan cahanya di langit sebelah timur atau barat karena perbedaan keutamaan di antara mereka. Para sahabat bertanya,“‘Wahai Rasulullah, apakah itu kedudukan para Nabi yang tidak mungkin dapat dicapai oleh selain mereka?’ Beliau menjawab, ‘Tentu, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para Rasul”. [HR. Bukhari dan Muslim].

Dari Abu Malik al-Asy’ari, bahwa Nabi bersabda, “Di Surga ada kamar-kamar yang bagian luarnya bisa dilihat dari dalam dan sebagian dalamnya bisa dilihat dari luar. Itu disediakan Allah bagi orang yang memberikan makanan, melembutkan ucapan, selalu berpuasa dan shalat di waktu malam ketika manusia sedang terlelap tidur”.[Shahiihul Jaami’ no.2119]. 

(b) Kemah-Kemah, Taman-Taman dan Tanah Surga 
Dari Abu Musa al-Asy’ari radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Bagi orang mukmin di Surga ada sebuah kemah dari mutiara yang berlubang. Panjangnya enam puluh mil, di dalamnya orang-orang mukmin diberi isteri-isteri yang apabila ia menggilir mereka, masing-masing tidak melihat yang lainnya”. [Muttafaq ‘alaih]. 

(c) Pohon di Surga 
Dari Abu Sa’id al-Kuhudri radiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Di Surga ada dua pohon yang apabila orang melintasinya dengan naik kuda yang terlatih dan cepat selama seratus tahun, niscaya tidak akan selesai melewatinya.” [Muttafaq ‘alaih]

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda, 

ﻣﺎ ﻓﻲﺍﻟْﺠﻨﺔِ ﺷﺠﺮَﺓٌ ﺇﻻَّ ﻮَﺳﺎ ﻗﻬﺎ ﻣﻦْ ﺬَﮪﺏ
“Tidak ada sebuah pohonpun di Surga, melainkan batangnya terbuat dari emas”. [Shahiihul Jaami’ no. 5523]. 

(d) Pasar di Surga 
Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Di Surga ada sebuah pasar yang diadakn hanya pada hari Jum’at. Maka keika itu angin berhembus dari utara kemudian menerpa wajah-wajah mereka hingga menjadikannya semakin indah, merekapun kembali kepada isteri-isteri mereka dalam keadaan yang semakin bagus dan tampan, maka isteri-isteri mereka berkata: ‘Demi Allah, kalian semakin bagus dan tampan setelah meninggalkan kami.’Mereka juga berkata: ‘Kalian juga semakin bagus dan cantik setekah kami tinggalkan”. [HR. Muslim] 

(e) Istana-Istananya 
Dari Jabir bin ‘Abdullah radiyallahu ‘anhu, Nabi bersabda, “Aku masuk Surga, ternyata di sana ada sebuah istana dari emas, maka aku bertanya, ‘Milik siapa istana ini?’ mereka berkata, ‘Milik seorang pria Quraisy’. Aku mengira orang itu adalah diriku, maka aku bertanya, ‘Siapa dia?’ mereka menjawab, ‘Umar bin al-Khathab’. Ketika itu tidak ada yang menghalangiku untuk memasukinya, melainkan aku tahu rasa cemburumu. ‘Umar berkata, ‘Apakah pantas aku cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?”. [Muttafaq ‘alaih]. 

(f) Sungai-Sungainya 
Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi bersabda, “Aku masuk ke Surga, ternyata di sana ada sungai yang di pinggirnya ada kemah-kemah yang terbuat dari mutiara. Maka aku memukulkan tanganku ke air yang mengalir itu, ternyata airnya adalah minyak kesturi yang sangat harum, lalu akau bertanya, ‘Apa ini, Wahai Jibril?’ Jibril menjawab, ‘Ini adalh kautsar yang diberikan Allah kepadamu.” [Shahiihul Jaami’ no.3260]. 

10. Kenikmatan Penghuni Surga yang Paling Agung 
Dari Shuhaib bin Sinan, Rasulullah bersabda, “Bila penduduk Surga telah masuk Surga dan penduduk Neraka telah masuk Neraka, maka ada yang berseru, ‘Wahai penduduk Surga, sesungguhnya kalian memiliki janji di sisi Allah yang ingin Dia tunaikan kepada kalian’, maka mereka bertanya, ‘Apakah itu?’ bukankah Allah telah memberatkan timbangan amal kebaikan kami, memasukkan kami ke Surga dan menyelamatkan kami dari Neraka?’ Maka disingkaplah tirai, merekapun melihat kepada Allah. Demi Allah, Allah tidak pernah memberikan sesuatu yang paling mereka cintai dan yang paling menyejukkan pandangan mereka dai pada melihat-Nya.” [Shahiihul Jaami’ no.535_lihat juga Syarhul ‘Aqidah ath-Thahaawiyyah, hal.144 dan Mawaariduzh-Zham-aan “IV/131-136″] 

11. Penduduk Surga yang Paling Rendah dan Paling Tinggi Derajatnya 
Dari al-Mughirah bin Syu’bah, Rasulullah bersabda, “Musa bertanya kepada Rabbnya, ‘Siapa penduduk Surga yang paling rendah tingkatannya?’ Allah menjawab, ‘Seseorang yang datang setelah seluruh penduduk Surga masuk ke Surga. Maka dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam Surga.’ Orang itu berkata, ‘Bagaimana caranya,Wahai Rabbku? Semuanya telah menempati tempatnya dan mengambil bagiannya.’ Maka dikatakan kepadanya, ‘Apakah kamu rela bila memiliki kerajaan seperti milik seorang raja di dunia?’ Orang itu menjawab: ‘Tentu..aku rela wahai Rabbku.’ Allah berkata kepadanya, ‘Inilah bagianmu dan yang semisalnya, semisalnya dan semisalnya lagi. Pada yang kelima kalinya dia berkata, ‘Tentu! Aku rela wahai Rabbku.’ Selanjutnya Allah berkata: ‘Ini adalah bagianmu dan sepuluh kali lipatnya. Bagimu pula segala apa yang diingini oleh jiwamu dan yang menyenangkan pandanganmu.’ Maka dia berkata, ‘Aku rela wahai Rabbku. Siapa yang paling tinggi derajatnya?’ Mereka orang-orang yang aku pilih. Aku menanam kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri dan Aku tutup dengannya. Kenikmatan itu tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” [HR. Muslim].


[Sumber: Cinta Islam]

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar